Pintu otomatis Jakarta merupakan salah satu jenis pintu yang saat ini sering sekali ditemukan di fasilitas umum seperti hotel, bandara, mall dan lain sebagainya. Pintu jenis ini menggantikan pintu biasa dikarenakan pintu otomatis mempunyai teknologi modern yang dapat membuat pintu terbuka dan menutup secara otomatis. Untuk bisa memperoleh pintu seperti ini tidak terlalu sulit karena sudah banyak distributor yang menyediakan pintu otomatis.
Mengenal Teknologi Yang Digunakan Pintu Otomatis
Kalau tinggal di daerah perkotaan pasti tidak kaget kalau melihat pintu otomatis karena hampir semua gedung-gedung tinggi yang dibuat untuk kepentingan umum biasanya sudah memakai pintu otomatis. Setiap pintu otomatis yang digunakan di fasilitas umum memiliki teknologi yang berbeda-beda.
Ada pintu yang sudah menggunakan teknologi canggih dan ada juga yang masih menggunakan teknologi lama. Umumnya pintu otomatis menggunakan teknologi sensor untuk menggerakkan pintu terbuka dan tertutup dan berikut ini beberapa contoh sistem sensor yang digunakan.
Sensor Tekanan
Sensor tekanan atau berat merupakan sistem yang bekerja berdasarkan mekanisme perubahan berat atau tekanan. Biasanya sensor ini akan ditempatkan di lokasi yang strategis sehingga orang yang berjalan bisa melewati sensor sebelum melewati pintu.
Biasanya sensor tekanan akan diletakkan di jalan masuk sebelum pintu otomatis atau diletakkan di bawah keset. Sensor ini mampu mendeteksi setiap perubahan berat atau tekanan yang nantinya bisa membuka pintu ataupun menutup pintu.
Pintu otomatis yang menggunakan sensor ini akan terbuka otomatis apabila ada beban yang diletakkan di atas sensor. Pintu akan tertutup apabila beban tersebut dihilangkan atau orang yang tadinya berada di atas sensor berpindah. Untuk dapat memicu sensor tekanan agar bekerja maka perubahan beban harus melebihi batas yang sudah ditentukan. Biasanya batas beban tersebut lebih kecil dibandingkan berat badan manusia.
Sensor Inframerah
Pintu otomatis juga ada yang menggunakan sensor inframerah. Sensor ini dipasang di bagian pintu dan fungsinya adalah mendeteksi perubahan suhu di sekitar area pintu. Kalau ada orang berjalan menuju pintu, sensor ini akan mendeteksi panas tubuh seseorang yang menuju pintu.
Setelah sensor mendeteksi adanya perubahan suhu maka pintu akan terbuka sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Meskipun sensor ini terbilang sangat efektif tapi memiliki kelemahan yang cukup merugikan pihak yang menggunakan pintu otomatis.
Contoh kelemahannya adalah kalau ada orang yang berjalan lambat melewati pintu kadang pintu tertutup saat orang tersebut belum keluar dari pintu. Hal ini bisa terjadi dikarenakan sistem sensor inframerah hanya membuka pintu selama kurun waktu tertentu saja. Untuk menutupi kelemahan ini biasanya pintu otomatis akan dipasangi sensor lain seperti sensor tekanan.
Sensor Detektor Gerakan
Pintu otomatis Jakarta juga ada yang menggunakan sensor detektor gerakan atau sensor gerakan. Sensor ini merupakan sensor yang paling umum digunakan karena bisa bekerja dengan baik dan penggunaannya juga cukup mudah. Sensor ini mampu mendeteksi setiap gerakan orang yang ada di depan dan di belakang pintu dengan sangat baik sehingga pintu bisa terbuka dan tertutup tanpa ada masalah.
Biasanya sensor gerakan akan dipasang di bagian sisi pintu yang bekerja dengan memanfaatkan sinar gelombang mikro untuk mengetahui atau mendeteksi gerakan. Gelombang ini akan dilepaskan dari bagian antena yang posisinya mengarah ke bagian luar pintu. Meskipun sensor gerakan bisa bekerja dengan baik dan sangat efektif tapi kadang tidak berhasil mendeteksi gerakan apabila ada orang yang bergerak cukup lambat atau hanya berdiam diri di depan pintu.
Sensor Jarak Jauh
Jenis sensor yang terakhir ini merupakan jenis sensor yang bisa ditemukan di pintu otomatis di gedung milik pribadi seperti rumah atau gudang. Sensor ini tidak digunakan di fasilitas umum karena untuk mengoperasikannya harus dilakukan secara manual. Pintu yang menggunakan sensor jarak jauh hanya akan terbuka apabila ada orang yang menyalakan sensor.
Kalau ingin menutup pintu otomatis maka sensor ini harus dimatikan terlebih dahulu. Karena penggunaannya yang masih secara manual membuat sensor ini hanya cocok dipakai di pintu yang hanya digunakan secara pribadi saja.
Umumnya masyarakat memakai sensor ini di pintu garasi otomatis, baik itu pintu garasi rumah maupun perusahaan. Untuk memperoleh pintu yang menggunakan sensor seperti ini bisa langsung membelinya di distributor yang berani menawarkan pintu dengan harga yang murah.
Mengenal Jenis-Jenis Pintu Otomatis
Pintu otomatis selain sensornya yang beragam ternyata jenis pintu ini juga beragam. Setiap jenis pintu yang digunakan di fasilitas umum mempunyai teknologi sensor yang berbeda-beda dan berikut beberapa contoh jenis pintu yang sering sekali digunakan.
Pintu Geser
Jenis pintu yang pertama ini merupakan pintu otomatis yang sangat populer dan paling sering dipasang di bangunan fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, bandara, perkantoran, hotel dan restoran.
Cara kerja pintu ini adalah bergerak ke sisi samping, baik itu bagian kiri maupun bagian kanan untuk membuka dan menutup. Orang yang melewati pintu ini tidak perlu melakukan kontak langsung karena pintu bisa bergeser sendiri saat orang posisinya menjauh atau mendekat.
Automatic Swing Door
Jenis pintu ini merupakan pintu otomatis yang dilengkapi engsel berayun. Pintu ini dapat bergerak membuka atau menutup secara mengayun ke bagian depan saat terbuka dan mengayun ke bagian belakang saat tertutup. Pintu ini sangat memudahkan penyandang difabel dan lansia yang berjalan melewati pintu. Kalau tertarik menggunakan pintu ini bisa membelinya dengan harga murah di distributor pintu otomatis Jakarta.